Jumat, 17 November 2017

Sejarah Kemeja



Kemeja banyak dikenal diseluruh penjuru dunia, sebuah pakaian atas khusus nya untuk pria, pakaian ini menutupi tangan, bahu, dada hingga ke perut. Umumnya pakaian ini berkerah dan berkancing depan, berlengan panjang dan pendek dengan bahan katun, line, dan sebagainya, Kemeja dikenal pertama didaratan eropa dengan sebutan Camisa, yang masih dekat dengan bentuk aslinya, blus, dari bahasa Perancis, terutama untuk wanita dan hem dari bahasa Belanda.


Jaman dulu kemeja hanya memiliki satu warna yakni putih, saat itu baju kemeja putih hanya dikenal sebagai baju para bangsawan. Fakta ini tertulis pada buku Men’s Wardrobe seri Chic Simple disebutkan, para bangsawan Eropa abad ke-17 biasa memakai kemeja putih yang dihiasi renda pada bagian dada dan lengan. Selain itu Mereka juga biasa tampil dengan kemeja putih pada saat mengenakan busana tuxedo, busana yang berasal dari kalangan bangsawan Inggris.

Memasuki awal tahun 1800-an Perkembangan kemeja baru mulai bermunculan salah satunya model paling mewah yakni dengan kerah berupa bulu bulu yang biasa disebut ruff model ini cukup populer pada saat itu, sayangnya bahan ruff ini lebih kaku sehingga menyulitkan pemakainya untuk bergerak, sampai akhirnya 1902 HG Wells membuat model baju berkerah yang dapat dilipat.


Perkembangan kemeja semakin pesat tatkala pakaian ini mulai memperlihatkan model baru yang lebih modern, Kemudian mulai diperkenalkan di Indonesia pada awal tahun 1918 dari sodagar kaya, namun kerena model yg terbilang awam dimata penduduk indonesia, kemeja kurang banyak diminati, ditambah dengan kebudayaan indonesia yang lebih menyukai pakaian batik dan kebaya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar